From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » » Belajar dari Nasib MERRY GRACE, Wanita Belajar Filsafat yang Dibunuh Pastor

Belajar dari Nasib MERRY GRACE, Wanita Belajar Filsafat yang Dibunuh Pastor

Written By Unknown on Monday, February 11, 2013 | 6:01 PM

Merry Grace
Jakarta (Nagekeo Pos) - Cerita tentang pembunuhan sadis atas Merry Grace, Yosephine Keredok Payong tahun 2002, mengundang reaksi keras dari kaum wanita di Indonesia.

Kematian ibu dua anak ini baru terungkap pada Januari 2013 setelah seorang wanita berinitial Sfi, yang mengaku kecewa karena cintanya dikianati, melaporkan kepada pihak kepolisian aksi pembunuhan sadis yang dilakukan kekasihnya bernama Herman Jumat Masan alias Herder.

Herder akhirnya mengaku telah membunuh Merry Grace, anak pertama hasil hubungan sex mereka, dan anak kedua yang masih dikandung wanita malang Merry Grace.

"Mengingat kasus pembunuhan Merry Grace jadi kita harus hati-hati..sayangi diri sendiri," tulis Hildegardis D Irenius, salah satu facebooker di grup Nagekeo Bersatu belum lama ini.

"Nasehat untuk Para Gadis: TRUE LOVE is NOTHING TO HIDE! Klo ada hubungan yg sembunyi2 Itu Tandax Tidak Sehat," demikian Hildegardis. "If man Truly Loves You, he will introduced you to his family and friends NOT HIS BED!! So do not be a fool and give your body to get someones love yet to give your heart and love with sincerity. Love you Ladies hati2 sllu yah!"

Titi Theodore Oke juga menulis, "saya pribadi sangat menentang tidakan diskriminasi terhadap perempuan, penindasan terhadap perempuan, dan juga hal-hal yg menyudutkan perempuan baik dlam lingkungan kerja, rumah tangga maupun dalam hukum adat."

"Kita harus Mencegah dan Merespon kekerasan terhdp kaum wanita. Bukan rahasia lg bhw marginalisasi kaum perempuan dlm kehidupan sehari2 msh terjadi. Dlm batas tertentu, sdh bnyk kaum perempuan duduki posisi penting dlm berbagai bidang tp itu smua blm menjamin sempenuhnya perempuan sdh hidup nyaman," respon Hildegardis.

Silvia Sea, salah satu aktifis peduli perempuan di Jakarta, juga menulis, " Sy sebagai perampuan Ĵΰƍα prihatin dgn kasus mery grace. tetapi Ўɐ♌ğ menjadi pertanyaan sy kenapa seorg mery grace yg nota bene sorg suster ϐ¹ŝª di bodohkan oleh seorg mantan pastor.ini adalah kebodohan seorg wnt pintar. kita tdk perlu menyalahkan herder sepenuhnya krn kalau kt bayangkan kebersamaan mereka berdua sebelum mery grace di bunuh mrk justru pernah membunuh bayi yang pertama. bgm pemikiran mery grace pada saat itu. kenapa dia biarkan kekasihnya membnuh by mereka. ini adalah pelajaran bt para perampuan jgn pernah mau di bodohin laki2 kalau bs kita jg bs membodohin mereka dgn kepintaran kita."

Theresiani Bupu menulis, "Gereja sedang ditantang dengan tindakan tidak bermoral, tdk manusia, tdk beriman seperti ini, oleh orang yang justru belajar dan diajari moral. Kasihan kaumku Mery grace. Ini keprihatinan buat kita semua. Aku sungguh2 tidak mengerti dengan perilaku si pembunuh. Apa lagi dia melakukan itu ketika dia masih sebagai pemimpin umat. Saya marah, selalu saja perempuan yang jadi korban. Mengapa? Saya harap Gereja lebih tegas menangani kasus macam ini."

Senada dengan Silvia, Pepy Wuda juga menulis," kasus mery grace ini adalah pembodohan terhdp wanita apalag MG ini di kenal sbg sorg wanita yg smart selama belajar filsafat. bgm mungkin dia mau di perdaya oleh seorg Herder pd saat masih sorg imam. mestinya dia hrs melakukan sesuatu paling tdk konsultasi dgn keluarga terdekat. Apa MG takut kalau sampe Herder melepaskan jubahnya pada saat itu.maka MG adalah wanita pertama yg di salahkan keluarga besar Herder.ternyata cinta juga bs membunuh..."

"Slama blajar filsafat mungkin hasratnya tdk bisa disalurkan dgn baik. Inilah efek klo berhubungan badan atas dsar suka sma suka bkn ats dsar cinta sma cinta," tulis salah satu facebooker.

Herder dan Merry Grace sangat dikenal oleh masyarakat di kampung Nita, Sikka, Flores, NTT. Merry Grace, keturunan Filipina-Adonara, adalah mahasiswi yang pernah belajar Filsafat di Seminari Tinggi Ledalero, Sikka, kampus yang khusus mendidik mahasiswa calon imam Katolik atau pastor.

"Dia (Merry Grace) adalah sosok yang supel dan periang sehingga hampir semua mahasiswa, dosen dan karyawan di Ledalero dan Ritapiret menyukainya," tulis salah satu facebooker.

Merry Grace ternyata seorang suster dari biara SSpS namun sudah keluar pada tahun 1996, sementara Herder baru keluar dari Imam Projo tahun 2006.

Pembunuhan anak ke-1 oleh Herder terjadi pada tahun 1999 dan pembunuhan terhadap Merry Grace dan anak ke-2 pada tahun 2002. Jadi pembunuhan terjadi ketika Herder masih berstatus imam projo, pembina Tahun Orientasi Rohani frater-frater di Lela, Maumere.

Etha Bhubhu juga menulis, "Iblis bekerja tdk kenal status atau tingkat pendidikan. Tdk terkecuali para pastor/pendeta/alim ulama. Dia terus berjuang utk melumpuhkan iman setiap manusia. Herder lebih herder dr namanya tentu telah menyatu dlm dunia iblis selama sekian thn, sampai dia bisa nyaman tidur waktu berganti waktu, thn berganti thn dlm kejahatan yg sunggh amat tragis. Tp Tuhan sungguh tdk diam, semua bentuk kejahatan akan dibongkarnya apalgi terkait nyawa yang nafas kehidupan ditentukanNya."

"Hidup tidak kawin para biarawan juga hrslah mulai dipercakapkn.Intelektualitas teologi ternyata belum mnjamin integritas moral.Herman Jumat Masan alias Herder yg seorang sarjana filsafat tdk dapat mengendalikan nafsu bejatnya bahkan bgt teganya mmbunuh 3 nyawa...........waduh.Hendaklh ybs mmpertanggungjawabkn perbuatannya," tulis salah satu facebooker.

"FILSAFAT bisa saja telah membungkam hati nurani .. apa yang diajarkan FILSAFAT? jadi penasaran .. FILSAFAT terlalu mengandalkan logika dan rasional berpikir .. maka jangan heran banyak yg belajar FILSAFAT berubah diri menjadi seorang ATHEIS," tambah salah satu facebooker lainnya.

"Faktanya: manusia (baca herder yg belajar FILSAFAT) tidak peduli lagi dengan TUHAN .. herder benar2 telah jadi seorang ATHEIS .. dan FILSAFAT itu telah menjadi pintu masuk menuju ATHEIS," tambahnya.

Sisilia Florentina Kita menulis demikian. "Jangan salahkan Filsafat. org yang belajar Filsafat itu ga pernah mengandalkan TUHAN dalam hidupnya.sehingga kejadian yang mery alami, membuat pelakunya merasa biasa aja. seberapapun pintarnya org itu...jangan pernah meninggalkan TUHAN, karena dgn dekatnya kita sama TUHAN, kita bisa mengontrol diri."

Kornelya Agus juga menulis, "Atas nama keadilan untuk ibu dan anak, kami akan mengawali proses peradilan manusia bejad dan kejam ini. Bila tidak dilakukan speedy court, kami akan mempublikasikan detail proses Serta biography anjing herder ini. Flores akan malu, gereja Khatolik akan malu, tetapi diam untuk menjaga citra sudah bukan jamannya."

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Belajar dari Nasib MERRY GRACE, Wanita Belajar Filsafat yang Dibunuh Pastor,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Belajar dari Nasib MERRY GRACE, Wanita Belajar Filsafat yang Dibunuh Pastor ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Belajar dari Nasib MERRY GRACE, Wanita Belajar Filsafat yang Dibunuh Pastor sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 6:01 PM
Share this post :

+ comments + 8 comments

March 26, 2013 at 11:03 PM

Dia hrs mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia dan akhirat. Kasus ini memberi pelajaran bagi kita semua...

Anonymous
May 2, 2013 at 9:48 AM

kalo si herder dihukum seumur hidup sangat tidak adil dong, jauh lebih baik dia dihukum 2 x seumur hidup. biar sampe tua sampe ele sampe busuk di penjara.

Anonymous
May 2, 2013 at 9:55 AM

gini aja deh, si herder bejad biadab, ingat, kau dulu pastor, kau sudah merusak bukan hanya mukamu sendiri tapi wajah gereja lokal dan universal. kau gak mungkin sadar bro. sebab yang punya kesadaran hanya manusia. kau bukan. kau bukan manusia. bukan juga hewan. tapi setan. sebaiknya kau cepat ke neraka aja deh biar maumere tidak tercemar bau setan kayak loe.

Anonymous
May 2, 2013 at 10:12 AM

dan yang penting nih, teman-teman wanita, para suster atau anak-anak sekolah, tolong jangan terlalu bernafsulah mendekatkan diri sama romo-romo itu lho, jangan obral gitu deh, coba tau diri dikit, jangan main nemperl aja, mereka itu, para romo itu ibarat kucing garong yang sedang kelaparan, siapa bilang kucing gak suka ikan asin, ya suka dooooong, malah kalo kucing masih ada rasa takut, kalo para romo, gak punya rasa takut. nafsu liar mereka itu sulit diatur. gak bisa mengontrol birahinya. pokok e kayak iblis itu lho. sok kotbah, ngajarin orang lakuin yang baik dan benar, dirinya sendiri.....???? blepotan kototan dari anunya sendiri. para kaum laki-laki tolong awasi wanita-wanita kita tu dong, hei... masyarakat, jangan tutup mata, jangan tutup mulut, ayo beraksi, kalo ketemu pastor kayak si herder itu, hajar aja sampe ancor biar dia kapok. jangan diam aja dong. malu....malu in tuh ....
hai pastor.... jaga tu judat lu, kau juga harus tau diri jou, jangan pasang muka tembok, makan minum secukupnya, ingat juga kamu itu publick figur, jangan sembarangan, layani jiwa-jiwa dengan teladan moral dan iman yang benar. jangan hanya ngomong doang. jaga tu ana manu mu itu supaya jangan wudu sembarang. lihat anak orang cantik, air liur turun naik. telor kembang kempis.

Anonymous
July 30, 2013 at 10:17 AM

kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Herder terhadap MG memang terasa bagai duri yang menikam daging dalam tubuh Gereja. kasus ini terlihat sebagai sebuah representan atas berbagai kejahatan yang pernah terjadi dalam tubuh gereja selama ini, entah yang telah terkuak maupun yang masih dalam level gosip, isu atau "mulutgram". tersembunyinya kasus pembunuhan ini oleh Herder maupun oleh orang-orang dekat Herder selama kurang lebih 10 tahun memperlihatkan sikap gereja selama ini yang seringkali juga menyembunyikan berbagai kejahatan di dalamnya. sedangkan, terkuaknya kasus pembunuhan ini, menunjukkan bahwa seberapa cerdiknya kejahatan itu disembunyikan, pasti akan selalu ada cara untuk menyingkapkannya. karena itu, mencuat keluarnya kasus HERDER ini, hendaknya tidak hanya dijadikan sebagai ajang untuk mencerca pihak pelaku ataupun korban tetapi harus juga dijadikan sebagai ajang untuk melihat kehidupan Gereja secara keseluruhan.

Marcus
August 1, 2013 at 10:41 PM

Setelah saya membaca rangkaian kejadian ini – Sebuah kejadian yang Tragis, Sadis dan Dilemmatis ?!?
Kalau saya sebagai HJM – tak usahlah membela diri – sudahlah jalani saja pengadilan dunia ini – susul dan temuilah kekasih dan anak2 anda di alam baka – mereka sangat mengharapkan kehadiran anda.

Anonymous
January 21, 2014 at 9:11 AM

"The best love affairs are those we never had" (perselingkuhan terindah adalah perselingkuhan yang tidak pernah terjadi). Kita tak pernah tahu siapa yang menuliskannya pertama kali. Namun, yang jelas ungkapan ini menjadi landasan kuat untuk menghapus secara permanen bahkan menghilangkan perilaku perselingkuhan dalam hubungan laki-laki dan perempuan, utamanya yang terikat dalam ikatan pernikahan.
Dari pernyataan ini menyiratkan tentang tanggung jawab moral dan nurani kita apalagi sudah dibingkai dengan pengetahuan adat istiadat dan agama. Kita juga patut mengutuk perbuatan pelaku dalam berita di atas. Kita juga perlu sadar bahwa kita tidak boleh bercinta di belakang layar. Jika ini yang dilakukan, jangan salahkan hanya pada salah satu pihak (pelaku) saja tetapi harus berimbang. Namun, hal yang disesalkan adalah perbuatan pembunuhan yang tak bisa ditolerir dengan alasan apapun. Saatnya hukum ditegakan demi martabat kemanusiaan korban.

April 5, 2016 at 4:17 PM

Kejadian ini sebagai pelajaran maha penting buat Gereja Katolik dengan oknum-oknumnya...

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger